I. Perkenalkan, Irish kekasihku!
Cantik, iya? Irish, kekasihku yang baru saja bersamaku dari 4 bulan yang lalu. Pertemuan singkat yang tidak pernah terduga sampai hari ini. Kalau boleh jujur, maafkan aku yang terlalu cepat menilai keberadaan mu di hidupku, sehingga terjadi sebuah kegagalan besar dalam kisah cintaku dan kamu.
Alangkah baiknya kita membuka lembaran baru untuk yang lebih baik, ‘kan? Kamu memaafkan dan menerima masa laluku, begitupun aku kepadamu. Aku sebenarnya hancur, berantakan, usang, seperti tidak pantas mendapatkan hal yang baik lagi dalam hidup. Sasha sayang, kamu datang membawa hal yang paling baik yang pernah aku rasakan. Cintamu bersih, putih, suci, entah bagaimana lagi aku harus mengumpamakannya.
Aku mengutip sebuah lirik lagu yang mungkin kamu dengar ketika aku menuliskan ini bersamamu,
“One, you’re like a dream come true
Two, just wanna be with you
Three, girl, It’s plain to see
That you’re the only one for me, and
Four, repeat steps one through three
Five, make you fall in love with me
If ever I believe my work is done
Then I’ll start back at one”
Lirik tersebut merepresentasikan siklus terbaik untuk mencintai kamu seutuhnya, sayang. Setiap hari, setiap waktu, aku mau membuat kamu jatuh cinta kepadaku seperti saat kamu jatuh pertama kalinya. Tidak ada yang mampu memprediksi persis apa yang akan terjadi kedepannya, sedetik kemudian mungkin saja cintaku sudah tumbuh lebih besar dibandingkan sebuah pohon beringin. Percayalah Irish-ku, bahagiaku sesederhana bahagiamu, Irish. Sampai kapanpun.
Aku sayang kamu.